Setia
David Jonathan Lonardy
David Jonathan Lonardy
Sakit,namun tidak perlu
khawatir.Aku baik-baik saja.Bahagiamu adalah bahagiaku.Semua kenangan itu,semua
yang terjadi,hanya kita berdua yang mengetahuinya.Semua akan berlalu bagai air
yang mengalir.Mari kita kembali seperti semula,ketika hubungan ini tidak
melibatkan perasaan yang mendalam.Walaupun segala hal akan berbeda dari
sebelumnya,namun asalkan engkau tidak melupakanku,yang pernah disampingmu dalam
senang dan susahmu,yang pernah menjadi cinta rahasiamu,itu saja sudah cukup.
Kami bertemu pertama
kali pada saat masuk SMA.Flora Agatha Peraru,itulah namanya.Kami mulai dekat
dan membicarakan segala hal saat Dia pertama kali chatting denganku.Kami saling berbagi pengalaman yang pernah kami
rasakan,bercanda gurau,dan lain sebagainya.Saat itupun Aku merasa bahwa Dia
akan menjadi sahabat yang baik.Flora sering meminta bantuanku dalam bagaimana
menjalani hubungan dengan orang lain.
Aku masih mengingat
bagaimana Dia pertama kali meminta bantuan dan saranku saat menjalani hubungan dengan
salah seorang teman kelasnya.Saat itu Dia mengajakku untuk pergi ke sebuah
taman.”Andrew,bagaimana caranya mempertahankan hubungan ini? Kita beda
agama,tapi Aku tidak mau putus,Aku masih sayang sama Dia” Ujarnya sambal
menyantap es krim.Diriku yang duduk di sebelahnya pun memberi beberapa saran
saat itu,”Yah,mau bagaimanapun Kalau beda agama susah untuk kedepannya.Saranku
sih putus,kecuali kamu bisa mengajaknya untuk pindah agama”.”Wah itu sih
mustahil,Dia imannya kuat.Kami juga tidak mau terlalu menyinggung masalah itu
sih dalam hubungan” balas Flora.”Itu cukup penting untuk kedepannya,tapi
kembali lagi,keputusan berada dalam tanganmu” saranku yang menjadi penutup
pembicaraan tersebut”.Setelah itu kami menghabiskan hari lalu Aku mengantarnya
pulang.Pada saat malam pun kami masih saling chatting untuk membahas hubungannya dengan teman sekelasnya
tersebut.
Dia cukup labil dalam
memutuskan segala sesuatu,apalagi ada kaitannya dengan perasaan.Saat itu
hubungannya dengan teman sekelasnya bertahan beberapa bulan lalu putus dengan
alasan perbedaan agama tersebut.Aku cukup senang dengan ketetapan hatinya
karena Dia lebih memilih imannya daripada seorang manusia.Namun kisah
percintaannya tidak berakhir disitu.Ternyata salah satu teman sekelasnya yang
lain juga menyukainya.Sesuatu yang sebenarnya sudah Ku prediksi tapi Ku
kesampingkan karena berpikir bahwa itu tidak mungkin.Seiring berjalannya
waktu,mereka pun pacaran.Flora masih sering mengabariku dan meminta saran untuk
hubungannya yang baru ini.Kali ini pacarnya seiman,namun cukup kasar dan cuek
kepada Flora.Anehnya Flora tetap sayang dan tidak ingin hubungannya dengan
lelaki tersebut berakhir.Flora hebat.
Karena tidak
memungkinkan untuk Flora mengajakku pergi keluar seperti sebelumnya,maka Dia
mengajakku untuk videocall.”Yang ini
agak berbeda,Drew,bagaimana ini? Aku capek meladeni dia tapi Aku juga masih
sayang sama dia.” Celotehnya saat memulai videocall,”Yah
mau bagaimana lagi,kali ini saranku tetap sama,yaitu putuskan saja dia kalua
masih membuatmu kurang nyaman.” Saranku kepadanya.Lalu Flora pun kembali
bertanya “Aku susah lupakan dia.Nanti kalo putus Aku bisa susah move on dari dia,kan menyusahkan diri
sendiri itu namanya.”,”Kalo mau move on,carilah
aktivitas yang bisa mengalihkanmu dari dia,contohnya belajar dan kerja
keras.Kan kamu sebentar lagi mau lomba” Saranku.”Itu akan sulit.Pada akhirnya
Aku yang memutuskannya sendiri ya? Baiklah,terima kash atas sarannya !” Ujarnya
menutup videocall.
Hubungannya dengan
pacar barunya itu bertahan cukup lama,kira-kira tujuh bulan.Hubungan mereka pun
berakhir karena Flora lelah meladeni pacarnya tersebut.Semenjak itu,Dia terus
fokus agar bisa move on dari
mantannya.Lagi dan lagi,ia meminta bantuanku,tapi kali ini berbeda.”Aku ingin move on dari dia,Aku sudah lelah dengan
segalanya.Kamu mau tidak jadi pelampiasanku untuk beberapa saat?” permintaanya
kepadaku membuatku bingung,apa maksudnya? “Biar kuperjelas lagi,kamu mau tidak
kita pacaran? Aku bisa melihat kesetiaanmu,Aku sudah lelah dengan hubunganku
yang selalu berakhir karena tidak cocok.Aku hanya ingin kita jalani saja
dulu,nanti juga kamu terbiasa,bagaimana?”Tawarnya sekali lagi,herannya lagi Aku
malah menerima ajakan tersebut.”Baiklah,kalau itu bisa buat kamu move on” Ujarku.
Namun tak terasa
seiring berjalannya waktu,kami semakin dekat.Persahabatan yang berubah menjadi
percintaan ini membawa kenyamanan tersendiri bagi kami karena kami sudah
mengenal satu sama lain.Namun lama-kelamaan,semua berubah.Flora merasa bahwa
ini akan terasa aneh.Dia ingin kembali menjadi sahabat seperti semula.”Kita
putus yah?Aku merasa kalau kamu lebih cocok menjadi sahabatku.Aku hanya tidak
ingin percintaan ini akan merusak hubungan kita suatu saat nanti.Aku hanya
ingin kita kembali sepert dulu” Ucapnya di kelasku,saat sudah sepi karena jam
pulang.Awalnya Dia sudah memberiku pesan berupa ajakan untuk bertemu saat
pulang sekolah nanti.Aku pun sudah merasa bahwa Dia akan
memutuskanku.”Baiklah,semua demi kebahagiaanmu” menjadi kalimat penutup dari
pertemuan tersebut.Melupakan segala kenangan yang sudah terbentuk menjadi lebih
sulit karena hubungan kami yang terlalu erat.
Seiring berjalannya
waktu,kami perlahan kembali memulainya dari awal,persahabat yang sudah ada,akan
sangat canggung,namun itu adalah satu-satunya cara agar diriku ini tetap bersamamu.Kesetiaanku
selama ini hanya padamu karena ternyata selama ini Aku mencintaimu.Bahagiamu
adalah bahagiaku.Beberapa bulan kemudian,salah seorang teman dekatku saat SMP
ingin mendekati Flora.Akupun membantu mereka berdua untuk dekat,dan akhirnya
mereka pacaran.Teman dekatku itu kukenal baik karena kesetiannya dalam
menjalani hubungan.Mereka terlihat bahagia.Semua akan baik-baik saja.
Waktu terus
berjalan,tiba saatnya untuk perpisahan.Aku pun bertemu dengannya untuk yang
keterakhir kalinya.”Flora,terima kasih untuk segalanya,tetaplah bahagia,Aku
akan pergi jauh untuk mengejar cita-citaku,Kamu juga berjuang yah!” ucapku
sambal menahan sakit dihati.Terima kasih juga Andrew,Aku akan mengingatmu
sebagai sahabat terbaik yang pernah ada.Terima kasih pernah mencintaiku
walaupun cuman sesaat,Aku hanya ingin yang terbaik untuk kita berdua” balasnya
dengan mata berkaca-kaca dan senyum seolah mengisyaratkan untuk menahan
kesedihan yang dia rasakan.
Kami pun berpelukan
untuk yang terakhir kalinya.Kami benar-benar akan berpisah jauh,komunikasi pun
tidak akan sama seperti sebelumnya.Dia punya kekasih yang akan
menjaganya,sedangkan Aku hanyalah seseorang yang kebetulan pernah mampir ke
cerita hidupnya.Tangis kami berdua tak tertahankan.Kami melepas segala perasaan
yang pernah ada dan meninggalkannya di masa lalu,berjalan ke depan untuk masa
depan yang lebih baik.
Sepuluh tahun
berlalu,sebuah undangan pernikahan tiba di ruanganku.Tertera nama Flora Agatha
Peraru dan Yohanes Sebastian Sampelalan.Aku pun tersenyum lebar melihat
undangan tersebut.
”Akhirnya kamu menemukan kebahagianmu yah? Tenang
saja Flora,…
…bahagiamu adalah bahagiaku”
.
.
.
.
END
Sekian cerpen buatan saya,terima kasih :)